Pada zaman dahulu bukanlah hal yang aneh untuk melihat penyiksaan di sekitar kita. Para pelaku kriminal pada zaman dahulu dihukum dengan disiksa menggunakan alat-alat yang tergolong brutal dan tidak berperikemanusiaan. Namun, pada zaman sekarang ini banyak hukuman tersebut yang sudah dihapuskan. Berikut ini adalah "10 Hukuman Penyiksaan Paling Brutal Yang Pernah Ada".
1. Hukuman Sula (Impale)
Hukuman ini adalah hukuman mati paling favorit bagi Vlad the Impaler, tokoh yang menjadi inspirasi untuk Drakula. Bayangkan saja, korban dilucuti pakaiannya dan ditusuk dengan kayu panjang, mulai dubur, hingga mulut, atau dari kemaluan ke kepala. Pada saat kayu itu ditancapkan ke tanah, korban akan menggantung di atas kayu dan meninggal 3 hari kemudian dengan kehabisan darah. Dikatakan bahwa Vlad melakukan metode tersebut ke 20,000 orang sementara ia menikmati makanannya. Metode ini digunakan di Romania pada abad ke-15, kekaisaran Yunani dan Romawi juga pernah memakai metode brutal ini.
2. Brazen Bull
Dikenal juga dengan nama Sicillian Bull, didesain pada zaman Yunani Kuno oleh Perillos dari Athena. Alat kematian ini dibuat dari logam perunggu berbentuk banteng dan telah memakan banyak korban jiwa pada zamannya, termasuk pembuat alat ini sendiri. Metodenya adalah korban dimasukkan ke dalam perut banteng melalui lubang yang ada di perut atau punggungnya, setelah itu korban akan dibakar hidup-hidup dan mati secara perlahan. Pembuat alat ini mendesain agar teriakan dari korban dapat terdengar dari luar sehingga seperti banteng yang sedang mengamuk. Sungguh brutal untuk bisa dibayangkan.
3. Penyaliban
Merupakan salah satu dari hukuman paling mengerikan dan paling brutal di dunia. Kebrutalannya adalah terletak pada penderitaan yang lama sebelum ajal menjemput korbannya. Para korban diikat tangannya dan kaki mereka diberi pijakan kayu dan mereka dijemur hidup-hidup di bawah panas matahari serta ditonton oleh masyarakat lain sebagai peringatan. Dibandingkan dengan hukuman mati pada masa sekarang ini, hukuman ini masih tergolong lebih sadis, brutal, dan menakutkan, dengan demikian, kemitian adalah hal yang paling diharapkan oleh para korbannya. Kekaisaran Romawi menggunakan metode ini untuk hukuman kematian.
4. Judas Cradle
Mirip-mirip dengan hukuman sula, hukuman ini juga termasuk hukuman paling brutal selanjutnya. Banyak digunakan sebagai metode penyiksaan dan pembunuhan di berbagai negara di Eropa. Metodenya adalah korban dilucuti pakaiannya dan dipaksa untuk duduk di kursi yang berbentuk piramid yang bagian atasnya runcing, Kebrutalan dari alat ini adalah bagian runcing tadi, dikenakan pada bagian dubur atau vagina korbannya. Jadi, apabila penyiksaan ini tidak membunuhmu, maka infeksi penyakit dari alat tersebutlah yang membunuh anda.
5. Iron Maiden
Alat ini adalah alat penyiksa terbuat dari besi berbentuk tabung dengan engsel di depannya dan ukurannya cukup untuk manusia. Kebrutalan dari alat ini adalah pada saat korbannya berada di dalam, korban tidak akan dapat bergerak dengan mudah, dikarenakan terdapat banyak sekali jarum besi yang siap untuk menusuk korban tersebut dari segala arah apabila korban tersebut bergerak sedikit saja. Terdapat jendela kecil yang dapat ditutup dan dibuka yang digunakan untuk mengintrogasi korban, menyiksa, atau membunuh korban tersebut.
6. Guillotine
Merupakan hukuman terkenal dari abad pertengahan, guillotine terbuat dari pemotong raksasa yang dikaitkan pada tali. Kepala korban diletakkan di bagian kayu yang melengkung, dan algojo akan melepaskan tali sehingga pemotong raksasa tadi jatuh dan memotong kepala korban. Meskipun terlihat menyeramkan dan brutal, alat ini adalah alat penyiksaan yang tidak terasa sakit dikarenakan korbannya langsung tewas. Juga merupakan hukuman penyiksaan yang paling berperikikemanusiaan yang pernah dibuat.
7. Five Punishment
Hukuman ini dibuat pada masa dinasti Qin di China, oleh Li Si. Kebrutalan dari alat ini adalah dari metodenya yang tidak dapat dibayangkan bagaimana sakitnya. Korban akan diikat tangan dan kakinya, kemudian korban akan ditattoo dahinya dengan tinta yang tidak dapat hilang, kemudian hidung korban dipotong, diikuti oleh tangan dan kaki, dan organ vital korban. Sayangnya sama dengan Brazen Bull, pembuat alat ini juga merupakan korban dari alat penyiksaan yang brutal ini.
8. Sepatu Semen
Pertama kali diperkenalkan oleh mafia Amerika untuk menghukum musuh, pengkhianat, dan mata-mata dengan meletakkan kaki mereka di dalam sebuah kotak yang nantinya diisi semen. Pada saat semen tersebut kering, korban akan di lempar ke laut dan tenggelam. Penderitaan yang dialami korban adalah rasa sakit secara perlahan dimana korban kehilangan oksigen dan tidak dapat bernafas.
9. Republican Marriage
Selain guillotine, metode ini juga digunakan oleh Jean-Baptiste Carrier pada saat Revolusi Perancis. Metodenya adalah dengan cara mengikat laki-laki dan perempuan secara telanjang dan melempar mereka ke air yang sangat dingin dan tenggelam. Brutalnya adalah pada saat tidak ada air dingin untuk melempar mereka, para algojo menggunakan pedang dan bayonet lalu memaksa para korban untuk lari melewatinya. Hukuman ini digunakan untuk mengeksekusi biarawati dan pendeta pada saat itu.
10. Hanged, Drawn, and Quartered
Merupakan hukuman untuk pengkhianatan tertinggi di Inggris. Eksekusi ini biasa terjadi di abad pertengahan. Meskipun telah dihapuskan pada tahun 1814, eksekusi ini bertanggung jawab atas ribuan korban jiwa yang disebabkannya. Metodenya adalah pertama, korban diseret pada bingkai kayu yang disebut rintangan ke tempat eksekusi. Kedua, korban digantung sebentar saja untuk membuat korban sekarat. Ketiga, korban akan dikebiri, lalu isi dan alat vital korban akan dibakar di depan korban. Akhirnya, tubuh korban akan terpotong menjadi empat bagian yang terpisah dan kepalanya dipenggal.
Merupakan salah satu dari hukuman paling mengerikan dan paling brutal di dunia. Kebrutalannya adalah terletak pada penderitaan yang lama sebelum ajal menjemput korbannya. Para korban diikat tangannya dan kaki mereka diberi pijakan kayu dan mereka dijemur hidup-hidup di bawah panas matahari serta ditonton oleh masyarakat lain sebagai peringatan. Dibandingkan dengan hukuman mati pada masa sekarang ini, hukuman ini masih tergolong lebih sadis, brutal, dan menakutkan, dengan demikian, kemitian adalah hal yang paling diharapkan oleh para korbannya. Kekaisaran Romawi menggunakan metode ini untuk hukuman kematian.
Mirip-mirip dengan hukuman sula, hukuman ini juga termasuk hukuman paling brutal selanjutnya. Banyak digunakan sebagai metode penyiksaan dan pembunuhan di berbagai negara di Eropa. Metodenya adalah korban dilucuti pakaiannya dan dipaksa untuk duduk di kursi yang berbentuk piramid yang bagian atasnya runcing, Kebrutalan dari alat ini adalah bagian runcing tadi, dikenakan pada bagian dubur atau vagina korbannya. Jadi, apabila penyiksaan ini tidak membunuhmu, maka infeksi penyakit dari alat tersebutlah yang membunuh anda.
Alat ini adalah alat penyiksa terbuat dari besi berbentuk tabung dengan engsel di depannya dan ukurannya cukup untuk manusia. Kebrutalan dari alat ini adalah pada saat korbannya berada di dalam, korban tidak akan dapat bergerak dengan mudah, dikarenakan terdapat banyak sekali jarum besi yang siap untuk menusuk korban tersebut dari segala arah apabila korban tersebut bergerak sedikit saja. Terdapat jendela kecil yang dapat ditutup dan dibuka yang digunakan untuk mengintrogasi korban, menyiksa, atau membunuh korban tersebut.
Merupakan hukuman terkenal dari abad pertengahan, guillotine terbuat dari pemotong raksasa yang dikaitkan pada tali. Kepala korban diletakkan di bagian kayu yang melengkung, dan algojo akan melepaskan tali sehingga pemotong raksasa tadi jatuh dan memotong kepala korban. Meskipun terlihat menyeramkan dan brutal, alat ini adalah alat penyiksaan yang tidak terasa sakit dikarenakan korbannya langsung tewas. Juga merupakan hukuman penyiksaan yang paling berperikikemanusiaan yang pernah dibuat.
Hukuman ini dibuat pada masa dinasti Qin di China, oleh Li Si. Kebrutalan dari alat ini adalah dari metodenya yang tidak dapat dibayangkan bagaimana sakitnya. Korban akan diikat tangan dan kakinya, kemudian korban akan ditattoo dahinya dengan tinta yang tidak dapat hilang, kemudian hidung korban dipotong, diikuti oleh tangan dan kaki, dan organ vital korban. Sayangnya sama dengan Brazen Bull, pembuat alat ini juga merupakan korban dari alat penyiksaan yang brutal ini.
Pertama kali diperkenalkan oleh mafia Amerika untuk menghukum musuh, pengkhianat, dan mata-mata dengan meletakkan kaki mereka di dalam sebuah kotak yang nantinya diisi semen. Pada saat semen tersebut kering, korban akan di lempar ke laut dan tenggelam. Penderitaan yang dialami korban adalah rasa sakit secara perlahan dimana korban kehilangan oksigen dan tidak dapat bernafas.
Source Image |
Selain guillotine, metode ini juga digunakan oleh Jean-Baptiste Carrier pada saat Revolusi Perancis. Metodenya adalah dengan cara mengikat laki-laki dan perempuan secara telanjang dan melempar mereka ke air yang sangat dingin dan tenggelam. Brutalnya adalah pada saat tidak ada air dingin untuk melempar mereka, para algojo menggunakan pedang dan bayonet lalu memaksa para korban untuk lari melewatinya. Hukuman ini digunakan untuk mengeksekusi biarawati dan pendeta pada saat itu.
Source Image |
Merupakan hukuman untuk pengkhianatan tertinggi di Inggris. Eksekusi ini biasa terjadi di abad pertengahan. Meskipun telah dihapuskan pada tahun 1814, eksekusi ini bertanggung jawab atas ribuan korban jiwa yang disebabkannya. Metodenya adalah pertama, korban diseret pada bingkai kayu yang disebut rintangan ke tempat eksekusi. Kedua, korban digantung sebentar saja untuk membuat korban sekarat. Ketiga, korban akan dikebiri, lalu isi dan alat vital korban akan dibakar di depan korban. Akhirnya, tubuh korban akan terpotong menjadi empat bagian yang terpisah dan kepalanya dipenggal.