Pict from Here |
5. E. Coli
Escherichia coli atau disingkat E. coli, merupakan salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif. Pada umumnya bakteri ini dapat ditemukan di usus besar manusia. Kebanyakan bakteri E.coli tidak berbahaya, namun untuk beberapa tipe seperti O157:H7, dapat membahayakan kesehatan manusia.
Berdasarkan data dari Environmental Protection Agency atau EPA, Amerika Serikat, bakteri E. coli masih dapat diterima oleh tubuh asalkan jumlahnya tidak melebihi 5 persen dari kuantitas sampel air yang diuji tiap bulannya. Jadi misalkan kita menguji sampel air 100 kali dalam sebulan, 5 diantara sampel tersebut ada yang mengandung bakteri E. coli, maka sumber air tersebut masih dikatakan aman untuk dikonsumsi dan boleh dialirkan ke rumah-rumah penduduk.
Pict from Here |
4. Naegleria Fowleri
Naegleria Fowleri adalah protista yang hidup di air tawar yang hangat, yang bersuhu 25-35 derajat celsius. N. fowleri dikenal juga sebagai 'amuba pemakan otak', kenapa? Karena makhluk kecil ini dapat menyerang sistem saraf dan otak manusia melalui rongga hidung. Meskipun jarang muncul, infeksi hampir selalu meyebabkan kematian bagi korbannya. Kemungkinan kematian bagi mereka yang terinfeksi oleh amuba ini adalah 98 persen.
Pada tahun 2011, dua warga Louisiana, Amerika Serikat, meninggal dunia akibat meningoencephalitis (suatu penyakit yang disebabkan oleh protista N. fowleri) setelah dengan atau tidak sengaja menghirup air keran melalui hidung. Setelah diinvestigasi, si amuba pemakan otak tersebut ditemukan di bak mandi, wastafel keran serta kepala shower. Meskipun dengan adanya kasus ini, sebenarnya kebanyak infeksi tidak disebabkan oleh air keran yang terkontaminasi N. fowleri. Namun kebanyakan, seseorang dapat terinfeksi pada saat berenang di danau atau sungai. Pernahkah kalian secara tidak sengaja menghirup air saat berenang?
Pict from Here |
3. Legionella Pneumophilia
Legionella Pneumophilia adalah jenis bakteri yang banyak berkembang biak di air, khususnya pada lingkungan yang hangat. Bakteri Legionella dapat menyebabkan suatu infeksi, kondisi ini kini dinamakan sebagai penyakit Legionnaires, yang mana berhasil mengirim 18,000 orang ke rumah sakit tiap tahunnya. Bakteri ini banyak ditemukan di air-air yang telah terkontaminasi. Gejala dari penyakit Legionnaires yaitu pusing, demam hingga 41 derajat celsius, kehilangan koordinasi tubuh, mual, diare, dan nyeri otot.
Pada tahun 2001, lebih dari 700 orang di Spanyol terinfeksi oleh bakteri ini di satu tempat yang tersentralisasi. Baru-baru ini rupanya bakteri ini juga telah menginfeksi beberapa warga di Bali. Militer Amerika Serikat memutuskan untuk memodifikasi bakteri L. pneumophilia menjadi senjata biologis dengan presentasi kematian 100 persen.
Pict from Here |
2. Chaetomium sp.
Chaetomium sp. merupakan salah satu genus dari fungi dan termasuk ke keluarga Chaetomiaceae. Spesies ini umum ditemukan di kehidupan kita, biasanya mengambang melalui udara di daerah yang lembab, yang mana dapat berada di mana saja dari rawa-rawa ke langit-langit kamar mandi anda. Fungi ini sangat jarang muncul di keran air rumah, namun pada saat Chaetomium sp. ada, makhluk ini akan menyebabkan rasa dan bau air menjadi tidak enak.
Spora dari Chaetomium sebenarnya tidak terlalu berbahaya, namun dalam beberapa kasus dapat mengakibatkan infeksi phaeohyphomycosis. Makhluk ini juga sangat berbahaya bagi mereka yang alergi terhadap spora.
1. Salmonella Enterica
Salmonella enterica merupakan bakteri gram-negatif, memiliki flagellata dan berbentuk tongkat yang merupakan anggota dari genus Salmonella. Biasanya bakteri ini muncul di setiap bahan-bahan makanan seperti daging sapi, bayam dan tentu saja, ayam. Itulah mengapa kita wajib untuk mencuci bahan-bahan makanan sebelum diolah serta mencuci tangan sebelum makan.
Pada tahun 2008, di Colorado, Amerika Serikat, air keran bertanggung jawab atas 79 kasus keracunan bakteri Salmonella, yang mana menyebabkan korbannya mual dan demam. Seseorang dengan daya tahan tubuh yang lemah seperti orang tua, rentan terhadap bakteri ini. Study lainnya menyatakan bahwa sumber air utama di Togo, Afrika dan 26 kasus kontaminasi lainnya, membuktikan bahwa negara berkembang lebih banyak beresiko untuk terkontaminasi bakteri ini dari sumber air minumnya.
Spora dari Chaetomium sebenarnya tidak terlalu berbahaya, namun dalam beberapa kasus dapat mengakibatkan infeksi phaeohyphomycosis. Makhluk ini juga sangat berbahaya bagi mereka yang alergi terhadap spora.
Pict from Here |
Salmonella enterica merupakan bakteri gram-negatif, memiliki flagellata dan berbentuk tongkat yang merupakan anggota dari genus Salmonella. Biasanya bakteri ini muncul di setiap bahan-bahan makanan seperti daging sapi, bayam dan tentu saja, ayam. Itulah mengapa kita wajib untuk mencuci bahan-bahan makanan sebelum diolah serta mencuci tangan sebelum makan.
Pada tahun 2008, di Colorado, Amerika Serikat, air keran bertanggung jawab atas 79 kasus keracunan bakteri Salmonella, yang mana menyebabkan korbannya mual dan demam. Seseorang dengan daya tahan tubuh yang lemah seperti orang tua, rentan terhadap bakteri ini. Study lainnya menyatakan bahwa sumber air utama di Togo, Afrika dan 26 kasus kontaminasi lainnya, membuktikan bahwa negara berkembang lebih banyak beresiko untuk terkontaminasi bakteri ini dari sumber air minumnya.
Pict from Here |